Sosrokartono Meramal Kebangkitan Sukarno

BKSiapakah Raden Sosrokartono? Tidak banyak yang ingat, apalagi mengetahui secara personal tokoh kita yang satu ini. Akan tetapi, Anda pasti akan tercenung dan mahfum ketika saya sebutkan bahwa Sosrokartono adalah kakak kandung Raden Ajeng Kartini. Tokoh emansipasi perempuan kita yang marak diperingati setiap tanggal 21 April itu.

Berhubungan apakah dia dengan Bung Karno? Cukup rapat. Pertama, keduanya berdiam di Bandung semasa pergerakan. Kedua, Sosrokartono bolehlah disebut sebagai salah satu guru spiritual Bung Karno.

Alkisah, ketika 18 Agustus 1930 Bung Karno dihadapkan di depan pengadilan Hindia Belanda di Landraad Bandung, adalah para teman dan pembela Bung Karno yang sejenak terlintas nama Sosrokartono. Pembelaan Bung Karno yang monumental: “Indonesia Menggugat” tak juga meloloskannya dari jerat penjara. Perdebatan sengit Bung Karno dengan tuan-tuan hakim, tak juga melepaskannya dari jeruji besi.

Meski sejatinya, pasal-pasal yang dituduhkan kepada Bung Karno, sangat berlebihan. Bung Karno dijerat dengan Kitab Undang Undang Hukum Pidana Hindia Belanda, pasal 169. Selain pasal itu, Bung Karno juga dituding menyalahi pasal 161, 171 dan 153. Ini adalah pasal-pasal “de Haatzaai Artikelen”, yaitu pasal-pasal pencegah penyebaran rasa benci. Formalnya, ia dituduh “mengambil bagian dalam suatu organisasi yang mempunyai tujuan menjalankan kejahatan di samping… usaha menggulingkan kekuasaan Hindia Belanda….”

Dalam suatu perdebatan di ruang sidang, Bung Karno menggeledek, “Pengadilan menuduh kami telah menjalankan kejahatan. Kenapa? Dengan apa kami menjalankan kejahatan, Tuan-tuan Hakim yang terhormat? Dengan pedang? Dengan bedil? Dengan bom? Senjata kami hanyalah rencana….”

Selanjutnya Bung Karno berteriak, “Tujuan kami adalah exorbitante rechten, hak-hak luar biasa Gubernur Jenderal, yang secara peri-kemanusiaan tidak lain adalah pengacauan yang dihalalkan. Satu-satunya dinamit yang pernah kami tanamkan adalah suara jeritan penderitaan kami. Medan perjuangan kami tak lain daripada gedung-gedung pertemuan dan suratkabar-suratkabar umum.”

Berikutnya, Bung Karno makin berani menyuarakan suara hati rakyat Indonesia, “Ya, kami memang kaum revolusioner. Kata ‘revolusioner’ dalam pengertian kami adalah ‘radikal’, mau mengadakan perubahan dengan lekas. Tuan-tuan Hakim yang terhormat, sedangkan seekor cacing kalau disakiti, dia akan menggeliat dan berbalik-balik. Begitu pun kami. Tidak berbeda daripada itu!”

Hakim dan seluruh hadirin di ruang sidang bungkam. Hening. Suara yang membahana di ruang itu hanya suara Sukarno. “Golok. Bom. Dinamit. Keterlaluan! Seperti tidak ada senjata yang lebih tajam lagi daripada golok, bom, dan dinamit. Semangat perjuangan rakyat yang berkobar-kobar akan dapat menghancurkan manusia lebih cepat daripada ribuan armada perang yang dipersenjatai lengkap. Suatu negara dapat berdiri tanpa tank dan meriam. Akan tetapi suatu bangsa tidak mungkin bertahan tanpa kepercayaan. Ya, kepercayaan, dan itulah yang kami punyai. Itulah senjata rahasia kami.”

Masih mengalun dan bergelombang-gelombang pernyataan-pernyataan Sukarno di persidangan itu. Ia menutupnya dengan kalimat, “Saya menolak tuduhan mengadakan rencana rahasia mengadakan pemberontakan bersenjata. Sungguhpun begitu, jikalau sudah menjadi Kehendak Yang Maha Kuasa, bahwa gerakan yang saya pimpin akan memperoleh kemajuan pesat dengan penderitaan saya, maka saya menyerahkan diri dengan pengabdian yang setinggi-tingginya ke hadapan Ibu Indonesia, dan mudah-mudahan ia menerima nasib saya sebagai pengorbanan yang harum semerbak di atas pangkuan persadanya. Tuan-tuan hakim, saya, bersama-sama dengan rakyat dari bangsa ini, siap sedia mendengarkan putusan tuan-tuan Hakim.”

Nah, di malam sebelum majelis hakim mengetukkan palu putusan, enam orang pembela Bung Karno, diam-diam pergi ke kediaman Dr. R. Sosrokartono. Selain kakak kandung RA. Kartini, lelaki ningrat ini juga dikenal sebagai ahli kebatinan yang sangat dihormati di Kota Kembang. Kisah itu baru diceritakakan kepada Bung Karno kemudian hari.

Malam itu, sekalipun malam telah jauh terbenam, keenam orang itu tetap menuju kediaman Sosrokartono, sekalipun tidak ada janji-temu sebelumnya. Ajaib! Sesampai di depan pintu, belum lagi tangan mengetuk daun pintu, seorang pembantu membukakan pintu dan menyampaikan, “Pak Sosro sudah menunggu….”

Ajaib yang kedua. Di dalam, sudah ada enam kursi setengah melingkar menghadap Raden Sosrokartono. Mata batin Sosrokartono begitu tajam, sehingga ia bisa mengetahui bahwa tengah malam akan datang enam orang kawan-kasan Sukarno. Makin takjub saja keenam orang tadi demi melihat dan merasakan semua yang dialaminya malam itu. Dan… belum lagi ada yang mengucap kata, Sosrokartono langsung membuka kalimat, “Sukarno adalah seorang satria. Pejuang seperti satria boleh saja jatuh, tetapi ia akan bangkit kembali. Waktunya tidak lama lagi.”

Apa yang terjadi keesokan harinya? Sukarno dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Paling berat. Sementara tiga kawan seperjuangan, Gatot Mangkupraja, Maskun, dan Supriadinata diganjar penjara separuh waktu Sukarno. Upaya banding ke Raud van Justitie gagal. Hukuman Sukarno pun dikukuhkan. (roso daras)

Gd Indonesia Menggugat di Bdg

Published in: on 8 September 2009 at 05:29  Comments (18)  
Tags: , , ,

The URI to TrackBack this entry is: https://rosodaras.wordpress.com/2009/09/08/sosrokartono-meramal-kebangkitan-sukarno/trackback/

RSS feed for comments on this post.

18 KomentarTinggalkan komentar

  1. hebat BK, bahwa seorang satria sudah jelas di awal awal mengalami penderitaan atau kena loro tp nggak akan sampai mati sebelum lelakon / kemerdekan Indonesia itu tercapai, penderitaan bertahun2 hanya akan lunas dgn kebahagian sesaat saja

  2. Kaum bangsawan di Belanda menjulukinya Pangeran dari Tanah Jawa,Mas Panji Sosrokartonokakak R.A. Kartini, R.M. Sosrokartono lahir pada tanggal 10 April 1877 di Mayong. Beliau adalah anak ketiga dari delapan bersaudara putra pasangan Bupati Jepara, R.M. Aryo Sosroningrat dengan Mas Ajeng Ngasirah. Ia kakak kandung R.A. Kartini yang
    paling disayangi. beliau menurut saya adalah colombus dari Indonesia, seperempat hidupnya dihabiskan di negara-negara maju seperti Belanda, Jerman, Austria, Perancis dan bahkan Inggris. pegawai tinggi atase kedutaan Perancis di DenHaag ini pada masanya hidup dengan mapan (1922), dengan gaji mencapai US$1.250 perbulan beliau dapat hidup sebagai milyuner di Wina. Dalam pergerakan kemerdekaan bangsa kita ini menurut saya beliau adalah “Man behind scene”, dia adalah guru dibalik guru yang mengajarkan seperti wayang kulit.
    yg kita lihat dibalik tirai hanyalah bayang2 wayang tanpa mengetahui dan melihat langsung siapa dalangnya.. dialah Semar kepada Pandawa lima..
    tanpa melihat kepada keajaiban beliau, tentunya manusia yg berbahasa lebih dari 27 bahasa asing ini adalah bukti bahwa manusia dapat menunjukan kesempurnaan namun tidak untuk selalu didepan..
    menurut saya hubungan Bapak Soekarno dengan Raden Panji Mas ini masih terselubung misteri.. mana guru mana murid. atau satu dalam sangkan..

  3. ITULAH INDONESIA..MERDEKA UNTUK JIWA DAN RAGA,BHINNEKA TUNGGAL IKA TAN HONO DHARMO MANGRUWO…!

  4. itulah Indonesia. cerita di atas merupakan satu dari beberapa cerita unik lainnya yang tidak akan bisa di cerna dengan logika

  5. KEBENARAN TELAH DATANG
    (NUR ALLAH/ ZAT ALLAH/ ROH KUDUS)

    Hadirnya sosok manusia mulia yang selalu menyampaikan tentang : “KEBENARAN” yaitu : “HIDUP YANG BENAR” dan “HUKUM YANG BENAR”.

    —————HIDUP YANG BENAR
    1. Jujur.
    2. Sholat.
    3. Yakin, sabar, sadar, tekun, ikhlas.
    4. Jangan punya niat jelek dengan siapapun termasuk setan sekalipun.
    5. Jangan merasa apapun.
    —————————-Tanggal 6 Juni 2009
    ————————————–ttd
    ———————–Muhammad Gatot Haryanto

    ———-—–HUKUM YANG BENAR
    1. Yang benar hanya Allah.
    2. Saya hanya punya hak mengatakan benar dan salah.
    3. Saya tidak punya hak mengadili, menghukum, membunuh.
    4. Marah saya karena sayang.
    5. Walaupun disakiti saya tidak punya hak untuk menyakiti.
    ————————-Minggu pagi jam 10.00
    ———————-–Tanggal, 10 Januari 2010
    ———————————-—ttd
    ———————-Muhammad Gatot Haryanto

    Inilah jalan menuju keselamatan “DUNIA” dan “AKHIRAT” untuk menghadapi masa pengadilan bagi Umat didunia ini yaitu masa Akhir Zaman.

    ***Apa Akhir Zaman? (masa pergantian Zaman)

    ***Akan terjadi apa? (Lihat saja Alam ini — Matahari, langit, bumi dan segala isinya sudah mulai marah)
    – kebakaran dimana-mana.
    – Banjir dimana-mana.
    – Keributan dimana-mana.
    – Gempa bumi dimana-mana.
    – Bencana dimana-mana.
    – Kekuasaan mulai berjatuhan dimana-mana.
    – Harta ditengelamkan dimana-mana. dll

    ***Sebab apa?
    – Zamannya banyak orang yang menyimpang dari kebenaran (Ketentuan ALLAH). Yaitu berhianat kepada Allah, berdusta kepada Allah, menuhankan selain Allah itulah orang-orang munafik.
    – Tuhannya mereka: Tuhan Harta, Tuhan Jabatan, Tuhan Kekuasaan, meraka tunduk kepadanya, untuk mendapatka itu mereka tidak segan-segan menghalalkan segala cara, baik membunuh, memfitnah, menzolimi sesame.

    ————————————
    KATA-KATA SOEKARNO, KEPADA……….
    “KAU BUKAN ANAK KANDUNGKU
    TAPI KAU YANG MAMPU MEMBAWA ILMUKU
    KAU HARUS HEBAT DARI AKU”.

    PENERUS AJARAN KEBENARAN

    MEWUJUDKAN INDONESIA MENCAPAI JAMAN KEEMASAN

    ADIL MAKMUR dan MENJADI PENENTU PERDAMAIAN DUNIA
    ————————————

    Demikian penyampaian singkat saya ini, semoga dapat bermanfaat bagi anda.

    Sahrudin
    Hp.081386480007
    sahrudin.cipayung@gmail.com
    http://www.kiblatdunia.blogspot.com

  6. aku berharap kepada Allah swt sang Pencipta Alam ini agar muncul kembali seorang “Soekarno” baru yg lebih kuat membangun Nasionalisme Indonesia yang semakin hari semakin rentan oleh dis integrasi…amin ya rabbal alamin, rabbana taqobal mina….

  7. […] Apa yang terjadi keesokan harinya? Sukarno dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Paling berat. Sementara tiga kawan seperjuangan, Gatot Mangkupraja, Maskun, dan Supriadinata diganjar penjara separuh waktu Sukarno. Upaya banding ke Raud van Justitie gagal. Hukuman Sukarno pun dikukuhkan. (roso daras) Dikutip dari : https://rosodaras.wordpress.com/2009/09/08/sosrokartono-meramal-kebangkitan-sukarno/ […]

  8. Menarik.

    Mas Daras, itu foto apa mas.

    • Foto yg bawah? Itu gedung landraad, di situlah Bung Karno diadili pemerintah Kolonial Belanda yang kemudian melahirkan pembelaan fenomenal Indonesia Menggugat.

  9. […] Sosrokartono Meramal Kebangkitan Sukarno « ROSO DARAS […]

  10. FUCK HMI SEBAGAI PENJILAT DAN PELACUR NEGERI INI
    FUCK KAMMI SEBAGAI PENGHIANAT YANG INGIN MENJUAL PANCASILA DENGAN AGAMA
    FUCK IMM SEBAGAI OPORTUNIS SEJATI
    FUCK PMII AKLIAT GAK JELAS

  11. peluncuran buku Risalah Sosrokartono dan pameran lukisan Rajah Sosrokartono.. press release, Gambir JKt 21 sept 2011. pameran Graha Parahyangan Bandung 25-30 sept 2011. Info selengkapnya di Lidahwali.com

  12. SEBETULNYA KALAU BANGSA KITA MAU BELAJAR BERAKHLAK, BELAJARLAH DARI BANGSANYA SENDIRI…TP KADANG ILMU DARI LUAR LAH YANG DICARI2….BIAR KEREAN GITHUU ?

  13. PARA PUTRO ROMO YAKIN , BAPAK MASIH HIDUP !!!

    • Cobalah ke istana bogor ada satu kamar yg selalu tertutup tapi anaehnya bila pagi hari akan selalu ada bekas rokok dan cerutu – silahkan cek n re chek

  14. Negeri indonesia di bangun dari jerit tangis, luka,nyawa dan harta rakyat indonesia. Doa para syuhada doa dan penderitaan telah tertanam waktu tapi resonansinya masih terasa.
    wahai para durjana bangsa, durjana keonaran,durjana perusak mental,durjana perusak rumah tangga dan durjana koruptor anda akan mendapatkan balak dari perbuatan anda sendiri tinggal waktu n sejarah anda saksikan.

  15. inspiratif

  16. Guru spiritual Bung Karno orang-orang menyebutnya, yang jelas Bung Karno selalu berdekatan secara lahir juga bathin dengan penuntun spiritual.
    Beliau selamat dari kedzoliman saat akan di eksekusi di RSPAD, selamat oleh Guru dari penuntun spiritual.

    Itulah seorang yang terpilih dari Yang Maha Kuasa, yaitu Kusno atau Sukarno atau Bung Karno.


Tinggalkan komentar