Laksana Karang Diterjang Ombak

karang di laut

“Setahu saya, koleksi lukisan Bung Karno tidak hanya objek wanita-wanita cantik… tetapi juga objek-objek lain,” begitu kurang lebih nada protes lunak seorang teman, usai membaca posting terdahulu yang berjudul “Perempuan dalam Lukisan”.  Saya meng-amin-i, karena memang begitulah adanya.

Suatu ketika, Bung Karno duduk terpekur lama sekali di depan sebuah lukisan karya Basuki Abdullah. Kali ini, objeknya bukan wanita setengah telanjang, melainkan lukisan yang menggambarkan ombak laut ganas menghantam sebuah karang yang tegak berdiri. Bergeming. Dalam situasi seperti itu, tidak stu pun ajudan berani mendekat. Tidak satu pun pengikut berani beringsut.

Masing-masing yang ada di ruang pamer, tenggelam dalam pikirannya sendiri-sendiri. Bung Karno? Bisa jadi ia tengah tenggelam dalam satu bayangan, bahwa dirinyalah sang karang yang tengah diterjang-terjang sang ombak ganas. Karang itu adalah dirinya, yang tetap tegak-teguh-tegar menghadapi hantaman-hantaman gelombang samudera terus-menerus, silih berganti, susul-menyusul. Seperti itulah kiasan perjalanan politik Bung Karno. Ia tidak saja dihantam anasir-anasir dari dalam, tetapi juga luar negeri.

Kisah yang lain, dituturkan oleh Bambang Widjanarko sang ajudan. Bung Karno bukan sekali-dua berdiri lama memandang suatu objek lukisan. Seperti misalnya ketika pada suatu saat, matanya terpatri pada satu objek lukisan pemandangan alam Indonesia yang begitu indah. Gunung yang tinggi menjulang, berselimut kabut tipis. Di bawah gunung, terhampar hutan menghijau dan sawah bertanam padi menguning. Sementara, aliran sungai tampak berliku membelah bumi Indonesia yang begitu indah. Bumi Indonesia yang begitu dicintai dan dibanggakan Bung Karno.

Ringkas kalimat, Bung Karno bukan saja seorang seniman lukis. Mengingat, sebagai pelukis, ia telah melahirkan sejumlah karya yang tidak bisa dibilang buruk. Di sisi yang lain, ia juga seorang penikmat seni rupa sejati. Lebih dari itu, ia juga seorang kritikus seni rupa sekaligus kurator yang andal. Jejak-jejak kesenimanan Bung Karno, bisa kita nikmati dalam sejumlah buku yang mengabadikan koleksi lukisan Bung Karno.

Ratusan bahkan mungkin ribuan objek lukisan yang dimilikinya. Bangsa ini patut bertanya… ke mana semua lukisan koleksi Bung Karno sekarang? (roso daras)

The URI to TrackBack this entry is: https://rosodaras.wordpress.com/2009/10/24/laksana-karang-diterjang-ombak/trackback/

RSS feed for comments on this post.

6 KomentarTinggalkan komentar

  1. Sepertinya Bung Karno tidak pernah membawa lukisan2 tersebut dari Istana sebagaimana beliau tidak meninggalkan warisan kepada anak anaknya,seharusnya semua menjadi milik negara,hanya pada jaman ordebaru semua peninggalannya tidak dirawat padahal merupakan aset negara yang tak ternilai harganya semua serba tidak jelas.

  2. Lukisan-lukisan Bung Karno telah berpindah tangan entah tangan-tangan siapa yang berbuat seperti Buto Cakil.
    Tanpa memperdulikan siapa pemilik sesungguhnya dan dengan cara bagaimana harus dikembalikan ke empunya.

    Bung Karno tidak pernah mengajarkan pada putra-putrinya untuk dapat memiliki yang bukan miliknya,sedangkan milik nya sendiri yang tak terhitung jika dipamerkan didepan masyarakat malah menghilang entah kemana..,aset negara saja saat ini dapat berpindah tangan yang bukan diperuntukkannya mengapa…itulah tanda tanya saya pada aset Negara yang tak ternilai telah menghilang..

  3. anda mencari anak gembala?

  4. Eh, lukisan ‘karang diterjang ombak’ yg diposting itu lukisan saya. aslinya judulnya ‘Tought’. Ada burung elangnya (anda edit).

    • Eh, pemilik lukisan “Tought” hadir…. Mudah-mudahan bung Jessbangun berkenan. Berkenan saya gunakan foto lukisan Anda yang sudah saya edit, sebagai ilustrasi dari postingan ini. Tapi jika Anda keberatan, tentu saja saya akan ganti. Salam!

  5. Bung Roso, sedikit menyimpang pertanyaan saya… dalam buku Sewindu dekat bung karno tentang cerita P. Bambang Widjanarko benarkah dalam blog ini : http://zadandunia.blogspot.com/2013/10/ajudan-bung-karno-yang-sangat-disayangi.html, berbanding terbalik, bahwa P. Bambang berbalik menuduh Bung Karno dalam G30S PKI? yang sejatinya Bung Karno dalam keyakinan saya beliau tidak terlibat..


Tinggalkan komentar