Tukang Beca pun Disapa Bung Karno

BK pidato di depan istana

Sekembali dari pembuangan tahun 1949, di depan Istana Merdeka, Bung Karno disambut massa yang mengelu-elukannya. Di hadapan rakyat yang dicintainya, Bung Karno berpidato singkat. Pertama-tama dan tak pernah lupa, Bung Karno menyapa para tukang becak, para tukang sayur, pada pegawai yang serendah-rendahnya…, “Alhamdulillah… kita sudah merdeka!!!”

Apa yang tersirat dari sapaan Bung Karno. Ia tidak pernah memuja dan memihak “wong cilik” hanya dalam retorika, tetapi ia menyayangi “wong cilik”, kaum proletar dari lubuk hati paling dalam. Ia memahami denyut hati abang becak, karena Bung Karno sering keluar malam, menyamar dan membaur dengan mereka. Ia menyelami kehidupan tukang sayur karena dalam penyamarannya, ia juga masuk-keluar pasar. Ia mengasihi pegawai rendahan, karena Bung Karno tidak pernah sungkan untuk makan dari periuk nasi yang sama. (roso daras)