Tentang “Master Mind” Gestok

Adalah seorang tokoh Sukarnois, saksi sejarah yang hingga kini masih merisaukan tragedi Gestok (Gerakan 1 Oktober) atau yang juga dikenal dengan Gerakan 30 September (serta mengaitkannya dengan PKI). Alkisah, tokoh yang satu ini begitu gundah demi mencermati perkembangan sejarah, bahwa tidak satu pun analis yang mengkritisi peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 malam, saat para jenderal TNI-AD diculik, kemudian dibunuh di Lubang Buaya, Pondok Gede.

Padahal, menurut sang tokoh ini, kalau saja segenap energi penelitian (dan penyidikan) dimulai dari malam penculikan, bukan mustahil akan dengan mudah menggiring ke tujuan siapa “master mind” di balik usaha kudeta yang gagal itu. “Indikasi-indikasi akan adanya gerakan itu sesungguhnya sudah banyak pihak yang tahu. Bung Karno sendiri sempat mendapat laporan. Pangkostrad Soeharto juga. Dan di kalangan elite negeri, suhu politik yang panas kala itu, juga merupakan sesuatu yang banyak diketahui,” katanya.

Bahkan, dalam salah satu pidato Mei 1965, Bung Karno kurang lebih memberi warning kepada segenap bangsa, termasuk kekuatan angkatan bersenjata Indonesia. Bahwa dengan majunya menonjolnya peran Indonesia menggalang kekuatan Nefos (New Emerging Forces), serta santernya gerakan global menentang imperialisme dan kapitalisme, adalah Amerika Serikat dan Inggris yang sangat tidak nyaman. Dari sumber Bung Karno bahkan dinyatakan, untuk menghentikan laju Indonesia, Amerika (dan Inggris) sangat menghendaki kematian Bung Karno, Ahmad Yani, AH Nasution, dan Subandrio.

Kembali ke keprihatinan tokoh sepuh kita ini. Menurutnya, dari kacamata intelijen ataupun strategi operasi militer, sangat “ganjil” demi mengetahui, bahwa para pihak yang diincar nyawanya pada malam eksekusi itu, semuanya berada di rumah. Mereka adalah

  • Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Abdul Haris Nasution
  • Menteri Panglima Angkatan Darat (MenPangad), Letnan Jenderal Ahmad yani
  • Deputi II Panglima Angkatan Darat, Mayor Jenderal Soeprapto
  • Deputi III Panglima Angkatan Darat, Mayor jenderal Haryono Mas Tirtodarmo
  • Asisten I Panglima Angkatan Darat, Mayor Jenderal Soewondo Parman
  • Asisten IV Panglima Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Donald Icasus Panjaitan
  • Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan darat, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomihardjo

Bahwa kemudian skenario tidak sepenuhnya berjalan sesuai rencana, itu adalah bukti adanya campur tangan Tuhan. Pierre Tendean jadi korban, Ade Irma Suryani Nasution jadi korban…. Di sisi lain, Bung Karno selamat karena pengawal yang sudah curiga kemudian urung membawa pulang ke Istana, melainkan membelokkan ke kediaman salah satu istrinya, Hariyati di Slipi.

“Adalah aneh, jika secara kebetulan para jenderal yang diculik itu semua berada di Jakarta, dan semua sudah berada di rumah. Ini benar-benar kejanggalan yang patut diselidiki. Karena, tidak mungkin yang namanya kebetulan itu akan terjadi kalau tidak ada yang mengatur,” tandasnya. Ia juga sempat berbicara dengan beberapa keluarga korban, dan hampir semuanya mengatakan, pada malam itu para jenderal memang menerima tamu. “Nah, saya curiga, tamu-tamu itu bagian dari skenario untuk memastikan bahwa para jenderal yang akan diculik, benar-benar ada di rumah,” tegasnya.

Sang tokoh ini tidak menuding bahwa tamu itu adalah pelaku atau bagian dari skenario penculikan para jenderal. “Setidaknya, secara tidak sadar, ada yang melibatkan dia pada malam itu untuk datang ke rumah para jenderal. Output yang hendak didapat adalah, konfirmasi bahwa para jenderal itu ada di rumah. Saya mendengar langsung dari para keluarga korban. Mereka memang kedatangan tamu pada malam itu. Tentu saja, tamu yang datang ke kediaman jenderal yang satu, berbeda dengan yang datang ke jenderal yang lain. Artinya, benar-benar di-setting se-alamiah mungkin,” paparnya.

Bahkan ia juga menyebut nama seorang artis ternama ketika itu, yang sengaja diminta menemani salah satu jenderal di sebuah acara, serta memastikan bahwa usai acara, sang jenderal itu kembali ke rumah. “Ini semua menurut saya adalah bagian dari skenario. Nah, kalau pengusutan, penyidikan dimulai dari sana, tentu akan dengan mudah mengerucut ke pihak mana yang berada di belakang gerakan kudeta itu,” ujarnya.

“Saya masih berharap, ada sejarahwan ataupun peneliti yang berkenan menyelidiki Gestok dari persepsi yang saya sebutkan tadi,” katanya, lemah. (roso daras)

Published in: on 11 November 2012 at 07:08  Comments (8)  
Tags: , , ,

The URI to TrackBack this entry is: https://rosodaras.wordpress.com/2012/11/11/tentang-master-mind-gestok/trackback/

RSS feed for comments on this post.

8 KomentarTinggalkan komentar

  1. Udah deh, sejarah kayak gitu ngapain diusut. Basi!!!

    Mendingan cari duit yang bener, sejahtera, senang bahagia.

    Toh, itu tujuan utama kita merdeka supaya sejahtera, aman, dan bahagia.

    Sejarah yang bikin sakit lebih baik ditinggal mati, nggak baik dan nggak guna lagi diungkit-ungkit.

    Lagipula sebentar lagi Indonesia bukan lagi satu negara yang utuh dan berdaulat, tapi akan menjadi salah satu negara bagian Uni-Asia, dengan satu pemerintahan di Asia, Satu angkatan bersenjata di Asia, dan Satu mata uang Asia.

    Percayalah bahwa masa itu akan datang dan kita masyarakat di Asia tidak akan bisa mengelak akan datangnya masa tersebut. Barangsiapa mengelak pasti akan tersingkir. Satu-satunya tempat orang yang tersingkir cuma satu, yaitu Tempat Pemakaman.

    • ternyata pemilik account email jahanam.bejat@yahoo.com ini pengunjung setia blog saya. Terima kasih!

      • Komentar nya sesuai dengan nama emailnya…. Semoga juga sesuai dengan wujud manusianya…. Ga MUTU… Hehehe… SALUTE BUAT MAS ROSO DARAS…..

  2. masih sulit kita menemukan keiklashan dan kebenaran sjarah selagi pola berpikir yg ada di dlam masyarakat masih terbentuk akibat brainwash yg memaksa mereka berpikir tanpa logika.. dan itulah sekenario lanjutan sang mastermind dan para penjilat kekuasaan yg sifat” ny akhir ny menggurita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.. tapi percikan api tetap akan menghanguskan.. tetesan air bisa melapukkan batu.. “Kita belum hidup dalam sinar bulan
    purnama, kita masih hidup di masa
    pancaroba, tetaplah bersemangat elang
    rajawali”

  3. Master mind paling kerucut, jelas NEKOLIM…
    tengah kerucut, antek NEKOLIM yang ada dalam lingkaran Militer..
    Salah satunya, ya Wong ndeso Kemusuk

  4. Jelas dia adalah si bengis yang suka tersenyum

    • the smilling general? ups… 😀

      menggadaikan revolusi sebuah bangsa raksasa dengan kekayaan alam termelimpah di semesta, yang kini jadi tersuruk2, tak berdiri sejajar lagi dengan negara2 barat 😦

  5. ..sayapun berangan ttg uni-asia.. namun indonesia tetap berdaulat, kok.. justru indonesialah sang pamong asia.. ini salah satu cita2 BK lho..
    saya telah berdamai dg pak Harto-BuTien-Orba maupun era reformasi.. krn memang mereka diutus njoget begitu olehNYA.. mari kita perankan diri sbg sang pamong asia.. njogetnya gmn, hayoo.. salam indonesia merdeka..bahagia…


Tinggalkan Balasan ke dewacakrabuana Batalkan balasan