Jenang Katul dan Pisang Rebus

Sukarno alias Kusno kecil, bukanlah seorang anak yang hidup dan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang kaya secara materi. Ayahnya seorang guru, hidupnya sangat sederhana. Seisi rumah, tanpa kecuali, wajib mengambil peran masing-masing dalam keluarga. Tak ayal jika terkuak sebuah kisah, ayah Bung Karno, R. Soekeni Sosrodihardjo begitu murka saat melihat Bung Karno kecil begitu gemar bermain tak kenal waktu.

Pantat Bung Karno jadi sasaran sabetan dan tabokan tangan sang ayah, manakala ia bandel. Usai “dihajar”, seperti biasa… ia akan menghambur ke pangkuan ibunya, menangis. Sang ibu, Ida Ayu Nyoman Rai, dengan lembut akan mengelus-elus kepala dan punggungnya. Membujuk-bujuk dengan suara lembut agar Kusno tenang hatinya, dan berhenti menangis. Dengan iming-iming akan didongengi, Bung Karno kembali bisa tersenyum lebar, hingga tampak gigi gingsulnya yang membuat hati sang bunda sumringah.

Saat usia belum genap delapan tahun, Bung Karno sudah mulai mengerti tanggung jawab. Ia pun mulai giat membantu keluarga, bahkan ikut menumbuk padi, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan lain, seperti juga mbakyunya, Sukarmini.

Sebuah suratkabar pernah lawas, Sin Po menulis panjang lebar sebuah wawancara dengan Idayu. Di situ, sang bunda bertutur tentang masa kecil putranya, yang kemudian tumbuh menjadi seorang patriot bangsa, berjasa memerdekakan bangsanya dari penjajah, hingga akhirnya menduduki tahta kepresidenan.

Idayu berkisah kebiasaan Bung Karno kecil yang setiap sarapan senantiasa dengan menu yang tidak banyak berubah, jenang katul. Ini makanan tradisional yang sesungguhnya sangat enak dan bergizi. Bekatul, adalah bagian terluar dari bulir padi. Ia begitu lembut, sehingga cocok dijadikan jenang. Dari penelitian, bekatul yang termasuk jenis sereal itu, mengandung vitamin B15 yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kinerja organ tubuh. Sesekali, selain jenang katul, Bung Karno juga menyantap pisang rebus.

Bila matahari telah bersarang di peraduan, dan tiba saatnya Bung Karno tidur, sang bunda dengan penuh kasih sayang akan ngeloni Bung Karno. Saat-saat itu, dikenang Bung Karno sebagai saat-saat paling menyenangkan. Sang bunda akan menceritakan cerita-cerita ephos Mahabharata dan Ramayana ke dalam cuplikan-cuplikan cerita pewayangan. Jika kita ikuti pidato-pidato Bung Karno di kemudian hari, pahamlah kita, mengapa Bung Karno sering mengutip cerita-cerita Mahabharata dan Ramayana.

Selain kisah pewayangan, sang Ibu juga acap menceritakan kebesaran pejuang-pejuang Nusantara. Mulai dari Patih Gajahmada, Sriwijaya, dan kisah-kisah kepahlawanan dari belahan daerah lain di Nusantara. Setiap ibunda mendongeng, Bung Karno akan menyimak dengan sangat serius, merekamnya dalam memori terdalam.

Idayu dan Soekeni, sangat menekankan pendidikan budi pekerti. Bukan saja tuturan oral laiknya sang guru, sang ayah juga mencontohkannya dalam perikehidupan sehari-hari. Sang ayah menggadang-gadang putranya menjadi “manusia utama”. “Dadiyo wong sing utomo,” (jadilah manusia utama)  itu nasihat para sesepuh zaman dulu. (roso daras)

The URI to TrackBack this entry is: https://rosodaras.wordpress.com/2011/07/21/jenang-katul-dan-pisang-rebus/trackback/

RSS feed for comments on this post.

3 KomentarTinggalkan komentar

  1. Wong Bumen melu seneng, khususe wong Puring, mendengar Info di Media Televisi dsb. Wong Puring dadi Menejer di Timnas U-23. Selamat atas terpilihnya Bapak Roso Daras sebagai Manager Timnas U-23. Semoga dapat mengharumkan nama Bangsa Indonesia di kancah Dunia.

    “Salam hangat dari FC.Rajawali Kaleng”
    Maaf mungkin commentnya bukan pada tempatnya

  2. Sudah lama tidak memasuki alam BK melalui tulisan Bung Roso Daras.. Ternyata banyak yang terlewatkan.. Oh ya Selamat buat Bung Roso menjadi Manajer TIMNAS U – 23. Semoga TIMNAS U – 23 dapat berprestasi lebih baik lagi di tangan Bung Roso

  3. ak jg bumen..tepatnya di jaln.pemuda


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: