Amin Aryoso, Tetap Semangat di Saat Sakit

Tokoh nasionalis, tokoh senior GMNI, pengacara handal, mantan anggota DPR RI, dan banyak lagi predikat lain… kini terbaring di rumahnya, Jl. Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat. Dia, H. Amin Aryoso, SH, lelaki sepuh yang tetap menampakkan semangatnya yang pantang penyerah dalam memperjuangkan keyakinan ideologinya.

Sehari-hari, Amin Aryoso lebih banyak di rumah. Berbaring di sebuah ruang depan, dirawat intensif oleh para perawat dan terapis. Sekalipun begitu, rumahnya tidak pernah sepi. Berbagai elemen masyarakat, khususnya dari kalangan nasionalis hampir tiap hari berdatangan. Jam-jam berkunjung mereka umumnya pagi dan sore… pagi sekitar pukul 08.00 atau sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Di atas pembaringan, dia menerima para tamu dengan antusias dan semangat. Sekalipun ada kalanya terkendala dengan tutur bicara yang tersendat-sendat… tetapi semua yang hadir tentu maklum. Memaklumi kondisi fisik Amin Aryoso yang memang sedang sakit. Satu hal yang pasti, pikiran dan pemikirannya tetap jernih.

Ia, misalnya, masih tetap antusias berbicara mengenai konstitusi negara yang amburadul. Ia juga tetap antusias dan semangat untuk terus menyuarakan perlunya bangsa dan negara kita kembali ke UUD 1945 yang asli, bukan UUD hasil amandemen tahun 2002. Sebab, baginya, konstitusi hasil amandemen justru makin membuat bangsa dan negara terpuruk.

Sistem demokrasi dan ekonomi liberal yang disuntikkan ke dalam UUD amandemen, menjadikan bangsa dan negara kita kehilangan jati diri. Semangat gotong royong hilang. Semangat musyawarah-mufakat lenyap. Pembiaran atas situasi dan kondisi ini, akan makin menenggelamkan bangsa dan negara ke jurang kesengsaraan. Cita-cita luhur proklamasi, menjadi jauh panggang dari api.

Alhasil, dalam satu-dua kali pertemuan, saya sudah mengantongi dua komitmen Amin Aryoso dalam rangka memperjuangkan ideologi dan keyakinannya. Yang pertama adalah publikasi berupa buku, hasil pemikiran sejumlah tokoh bangsa berbagai kalangan mengenai hancurnya bangsa kita secara ideologi, politik, ekonomi dan kebudayaan akibat amandemen UUD 1945 yang serampangan.

Yang kedua, adalah dukungan penuh Amin Aryoso terhadap komunitas “PEMUDA PENGGUNCANG DUNIA” yang saya pelopori di blog ini. Dia sangat mendukung upaya menghimpun para pemuda dengan ideologi yang sama untuk bertemu, bersatu, dan bersekutu. (roso daras)

Published in: on 19 April 2010 at 09:14  Comments (2)  
Tags: , , , ,