Bharatayudha versi Bung Karno versus Kartosoewirjo

kartosoewirjo

Sesungguhnyalah, republik ini berdiri atas sokongan berbagai aliran ideologi. Sesungguhnyalah, aktivis-aktivis beraliran kiri, kanan, tengah, bahkan liberal sekalipun, ikut andil dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Hingga puncak proklamasi 17 Agustus 1945, mereka bersatu padu.

Bulir masalah baru menampakkan diri setelah proklamasi. Aliran liberal menghendaki Indonesia menjadi negara Uni Belanda dan menerapkan sistem demokrasi ala Barat. Para pejuang kiri, berusaha menjadikan komunisme menjadi ideologi negara. Sementara aktivis kanan, menghendaki lahirnya negara Islam.

Bung Karno? Proklamator dengan endapan banyak ideologi, mulai dari marxis, das capital, komunis, bahkan kajian  Alquran dan hadits, Injil, Weda dan berbagai kitab lain… Bapak Bangsa yang jatuh hati terhadap kultur dan budaya Nusantara dari Aceh hingga Papua, sama sekali tidak menghendaki Indonesia liberal, Indonesia negara Islam, Indonesia menjadi negara komunis, atau bentuk-bentuk negara lain.

Pancasila adalah ideologi yang ia tawarkan. Pancasila adalah ideologi yang tumbuh dari bumi pertiwi. Pancasila adalah hasil endapan pergulatan batin, intelektual dan budaya luhur bangsa ini. Terlebih, manakala ia tawarkan Pancasila pada pidato 1 Juni 1945, tidak satu pun tokoh bangsa ini yang menolak.

Jika kemudian Sukarno melangkah dengan panji Pancasila, itu karena ia meyakini, Pancasila saja yang paling pas dan cocok buat bangsanya. Ia pun mengayuh biduk Indonesia Raya ke samudera ganas. Ia dihantam ombak komunis, ia diterjang ombak kapitalis-imperialis, ia digoncang ekstrim kanan.

Beruntun percobaan pembunuhan terhadap dirinya, adalah suatu konsekuensi dari sikap yang kuat, demi tegaknya panji-panji NKRI di bawah ideologi Pancasila. Bahkan untuk prinsipnya, ia harus berseberangan dengan dua sahabat, Muso (kiri) dan Sekarmadji Maridjan (SM) Kartosoewirjo (kanan). Keduanya memberontak, keduanya ingin menumbangkan Sukarno dan pemerintahan proklamasi.

Aktivis pro Barat yang beraliran internasionalisme, pernah mencoba-coba membuat proklamasi tandingan di Cirebon. PKI pernah memberontak dan membentuk pemerintahan komunis poros Soviet di Madiun tahun 1948. Tak terkecuali, Kartosoewirjo pun memproklamasikan Negara Islam Indonesia (NII) di Tasikmalaya pada tanggal 7 Agustus 1949.

Harus diakui, “kawan yang menjadi lawan” paling tangguh bagi Sukarno adalah Kartosoewirjo. Dengan semangat dan jiwa militan, ia bahkan bisa melebarkan gerakan dan pengaruhnya hingga ke sebagian Pulau Jawa, Aceh, dan Sulawesi Selatan. Bersamaan dengan itu, Kartosoewirjo dengan DI-TII-nya memilih hutan-hutan di pegunungan Jawa Barat sebagai basis perjuangan melawan pemerintahan Sukarno.

Delapan alinea di atas, kiranya cukup buat mengantar ke inti masalah, ke saat-saat dimana prajurit TNI berhasil mendesak DI/TII, dan membuat Kartosoewirjo tak berdaya saat “dijemput” di Gunung Geber, Jawa Barat pada 4 Juni 1962. Sisa pasukan carut-marut tanpa imam besar yang sudah tertangkap.

Ada satu yang menarik. Sandi operasi penumpasan gerakan DI/TII oleh pasukan TNI adalah “Bharatayudha”. Sebuah sandi yang sarat makna. Dalam epik Mahabharata, perang Bharatayudha adalah perang antaradua kelompok bersaudara: Pandawa dan Kurawa. Mereka sama-sama keturunan Bharata. Satu kelompok adalah putra Pandu Dewanata, sang pewaris tahta Kerajaan Astina. Kelompok ini dinamakan Pandawa. Kelompok yang lain adalah para putra Destarata, adik Pandu Dewanata.

Akan halnya Bung Karno dan Kartosoewirjo. Keduanya adalah satu tumpah darah, darah Ibu Pertiwi bernama Indonesia. Jika Pandawa dan Kurawa sama-sama berguru kepada Begawan Drona, maka Bung Karno dan Kartosoewirjo pun sama-sama pernah berguru kepada HOS Cokroaminoto di Surabaya.

Konflik bathin dan pesan moral yang tinggi menyelimuti peperangan akbar itu. Bagaimana ketika seorang putra harus tega menghabisi nyawa pamannya. Bagaimana ketika seorang adik harus tega menghabisi nyawa kakaknya. Wejangan-wejangan Bathara Kresna kepada Arjuna agar menegakkan dharma kesatria, bahkan diabadikan dalam Kitab Bhagawad Gita.

Tak terkecuali ketika Bung Karno harus membunuh sahabat karibnya sendiri, saudara seperguruan, teman seperjuangan, Kartosoewirjo. Sebab, pengadilan memang memutuskan hukuman mati baginya. Bung Karno selaku Presiden harus menandatangani berkas vonis mati bagi kawannya.

Di sinilah batinnya berperang. Sejak ditangkap hingga tiga bulan kemudian, Bung Karno selalu menyingkirkan berkas kertas vonis mati atas diri Kartosoewirjo. Keesokan hari, manakala di antara berkas yang harus ditandatangani bertumpuk di atas meja kerja, dan ia dapati kembali berkas vonis mati bagi Kartosoewirjo, ia pun menyingkirkannya. Begitu berulang-ulang, hingga klimaksnya Bung Karno begitu frustrasi dan ia lempar berkas vonis tadi ke udara dan bercecer di lantai ruang kerjanya.

Adalah Megawati sang putri, yang secara khusus dipanggil pulang dari Bandung. Kepada sang ayah, Megawati bertutur laksana Kresna kepada Arjuna. Ia menggambarkan luhurnya hakikat pertemanan sejati. Mega pula yang menyadarkan sang ayah, agar menepati dharmanya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan serta tidak mencampur-adukkan antara hakikat persahabatan dengan tugas dan fungsinya sebagai kepala negara.

September 1962, terpekur lama Bung Karno di meja kerjanya. Ia melambungkan memori masa muda di Surabaya, saat berasyik-ceria menebar canda bersama Kartosoewirjo. Ia mengingat hari-hari pergerakan menentang penjajahan Belanda maupun Jepang bersama-sama. Ia terngiang diskusi-diskusi politik, agama, kebangsaan dan apa saja yang begitu hangat.

Hari itu, ia harus menggoreskan tanda tangan di atas berkas vonis. Coretan tanda tangannya, sama arti dengan akhir dari kehidupan Kartosoewirjo. Ia pandangi kembali selembar foto Kartosoewirjo. Ia tatap berlama-lama, sambil berlinangan air mata. Dan benar adanya, ketika ia menerima laporan ihwal tertangkapnya Kartosoewirjo beberapa bulan sebelumnya, satu pertanyaan Bung Karno adalah, “Bagaimana matanya?”

Ketika tidak ada satu pun yang bisa menjawab, maka keesokan harinya, petugas menyodorkan foto Kartosoewirjo. Demi melihat foto sahabat yang memusuhinya, Bung Karno tersenyum dan berkata, “Sorot matanya masih tetap. Sorot matanya masih sama. Sorot matanya masih menyinarkan sorot mata seorang pejuang.”

Tegar hatinya untuk menandatangani berkas vonis mati bagi rekannya. Ikatan batin keduanya, kedalaman spiritual keduanya, bahkan abadi hingga hari ini. (roso daras)

Published in: on 19 Oktober 2009 at 04:32  Comments (31)  
Tags: , , ,

The URI to TrackBack this entry is: https://rosodaras.wordpress.com/2009/10/19/bharatayudha-versi-bung-karno-versus-kartosoewirjo/trackback/

RSS feed for comments on this post.

31 KomentarTinggalkan komentar

  1. mengharukan,menurut saya Bk sejatinya adl orang yang lembut hati

  2. BK berhati lembut terhadap Rakyatnya,bahkan terhadap cacing tanahpun beliau tidak tega,sehingga tak mungkin bila beliau tega mengorbankan jenderal kesayangannya sementara beliau mempersiapkan konfrontasi melawan imperialisme malaysia,sehingga sungguh kejam orang yang menuduhnya melakukan kudeta pada dirinya sendiri.

  3. Wah, postingan yang sangat menarik. Bisa menjadi wacana yang bagus bro. Thanks, salam kenal yah

  4. Kisah yang menarik. Pertarungan antar ideologi antar 2 orang sahabat. Tapi sepanjang sejarah pemerintahan Bung Karno, Bung Karno pernah melaksanakan ideologi liberal dengan menjalankan demokrasi parlementer dan negara-negara bagian. Pernah menggagas NASAKOM. Apa yang belum pernah dilakukan? Bung Karno sudah meninggal saat dibiarkan sakit tanpa pengobatan, Kartosoewiryo meninggal divonis mati oleh rezim Orde Lama. Begitu pun Muso. Kita tinggal menunggu pengadilan akhirat nanti.

  5. Sekedar Info pak Roso..

    PROKLAMASI

    Berdirinja NEGARA ISLAM INDONESIA

    Bismillahirrahmanirrahim Asjhadoe anla ilaha illallah wa asjhadoe anna Moehammadar Rasoeloellah
    Kami, Oemmat Islam Bangsa Indonesia MENJATAKAN:
    Berdirinja ,,NEGARA ISLAM INDONESIA”
    Maka hoekoem jang berlakoe atas Negara Islam Indonesia itoe, ialah: HOEKOEM ISLAM
    Allahoe Akbar! Allahoe Akbar! Allahoe Akbar!

    Atas nama Oemmat Islam Bangsa Indonesia
    Imam NEGARA ISLAM INDONESIA
    Ttd
    (S M KARTOSOEWIRJO)
    MADINAH-INDONESIA, 12 Sjawal 1368 / 7 Agoestoes 1949

    itu adalah proklamasi yang didirikan oleh SM kartoseowirjo. yang penah saya bacakan ketika saya di bai’at dan bergabung dengan NII. tepatnya 4 tahun lalu dan sampai akhirnya saya keluar dari NII, dan sampai sekarang jaringan NII masih tetap ada, salah satu penerusanya adalah Abdussalam Panji Gumilang, pengasuh Ponpes Alzaytun..dialah penerus cita-cita SM karto soewiryo mendirikan Negara Islam Indonesia..

    • panji gumilang itu buatan RI bung,

      masa’ klo jelas2 penerus NII, pemerintah diam saja, kan itu lucu :mrgreen:

      Sebagai orang islam ya… kita kepingin dong mentegakkan syariat islam di negeri kita ini.

      • iaa ..
        aduu bodo bgt yya yg di atas !
        .
        parahhh ..

    • info sih info bung tapi bedakan dong, mana cita2 sm karto soewirjo dengan cita2 panji gumilang, caranya juga beda, menurut gw panji gumilang itu bukan penerus cita2 sm karto soewirjo, tapi penghianat cita2 sm karto soewirjo.

  6. kisahnya serupa dg nabi khidir yg menebas leher anak balita didepan sang murid (nabi musa).. mirip dg kisah nabi ibrahim yg diperintah menyembelih putra kesayangan sendiri.. mirip dg kisah kresna yg harus menghabisi nyawa putra sendiri (prabu bomanarasura).. bukankah itu pelajaran yg revolusioner buat diri sendiri?.. seseorang harus merubah mindset duniawi ke ilahi.. dari fase isro’ ke fase mi’rad…. sungguh dahsyat!

  7. Assalamu’alaikum.
    Kisah yang sangat menarik.
    Info penting bagi kekayaan khazanah sejarah Indonesia.
    Semoga ini dapat ditelaah keabsahannya dan dicatat dalam Sejarah Indonesia.
    Disini digambarkan sisi kemanusiaan Bung Karno sebagai Presiden RI kala itu, ketika harus mengambil keputusan yg menyebabkan konflik batin hebat dalam dirinya.
    Digambarkan posisi Bung Karno bagaikan Batara khresna yg harus membunuh anaknya, mungkin juga bagaikan Arjuna yang harus membunuh pamannya Bisma, pada Baratayudha. Kesemuanya mengandung pelajaran berharga bagi kita, rakyat Indonesia.
    Namun penting juga bagi kita, terutama umat muslim untuk mengetahui, siapa itu S.M. Kartosoewiryo. Apa sih yg ada dalam pikirannya, Kenapa dia memberontak, Apa yg diperjuangkannya. Bagaimana dia bisa punya pengikut begitu banyak (saat itu).
    Bahkan Bung Karno masih perlu memastikan bagaimana sorot mata Kartosoewiryo saat akan menandatangani vonis mati baginya.Dan sorot mata itu masih tetap seperti yang dulu, saat mereka masih sama2 dalam asuhan seorang pejuang, HOS.Tjokroaminoto.
    Sebagai muslim, mari kita pelajari Sirah Nabawiyah; Sejarah perjuangan Nabi Besar kita, Muhammad SAW.(sudah banyak dicetak versi bahasa Indonesia). dan bandingkan… adakah kesamaannya dengan perjuangan Kartosoewiryo? adakah kesamaan Cita2nya? bandingkan.. maka kita akan mengetahui siapa itu Kartosoewiryo. Bahkan kita dapat mengetahui siapa itu Bung karno, siapa itu HOS Tjokroaminoto, siapa itu Panglima Besar Jenderal Sudirman, Kahar Muzakkar, Daud Ber’euh (sebagian mereka adalah orang2 yng dikucilkan dalam sejarah Indonesia).Bandingkan… maka kita akan tahu, siapa jenderal besar, siapa jenderal kecil, siapa pejuang besar, siapa pejuang kerdil, siapa pejuang2 yang berjatuhan oleh godaan harta dan kekuasaan dan/atau wanita. Semua bisa kita bandingkan, semua bisa kita nilai. Kita bisa lihat nilai mereka di mata manusia, dan bagaimana nilai mereka di mata Tuhan Semesta Alam.
    Mari kita buka Sirah Nabawiyah Nabi Muhammad SAW. Inilah panduan kita umat muslim. Inilah dasar aktifitas pejuang2 muslim Indonesia jaman perjuangan dulu. Ini juga yang akan menjadi dasar perjuangan pejuang2 muslim masa kini dan masa yg akan datang, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia.
    WaLLAHU alam bi showab.
    wassalam.

  8. ALLAHUMMA YA DAYYANU WA YA QOWWIYAL ARDLI WA YA KARIMU ANTAFAHDLONA MAN ANZAL NA BILHAQQI YA ROHMAN YA ROHIM YA MANNAN YA KHANNAN YA ALLAH YA ALLAH YA ALLAH YA ROBBAL ‘ALAMIN, AMIN … hampura

    • artinya apa pak?

  9. gokil deh!
    infonya keren-keren!

  10. Assalamualaikum, salam sejahtera,saudara-saudara sebangsa dan setanah air, semua manusia mempunyai hak untuk membela ideologinya masing-masing, namun kita harus menyadari bahwa setiap ideologi itu harus berdasarkan hati nurani rakyat yang tidak sepihak dan janganlah kita menjadi orang yang egois selalu merasa benar sendiri sementara rakyat menangis dengan kebodohannya, sudah cukup kita menderita dengan kebodohan kita sendiri,jika kalian cinta dengan bangsa dan tanah air kalian setialah dengan cita-cita negara dan bangsamu,tanamkan dalam2 merahmu, kuatkan semangat patriotismemu,bangkitkan jiwa ragamu,luaskan wawasanmu,pegang erat tangan saudaramu, hargai para pejuang dan pemimpinmu,insya allah atas berkat rahmat allah kita akan masuk gerbang kemerdekaan.assalam dam terima kasih

    • ari nu bener teh rakyat atawa tuhan sih,
      dia mah kadoang politikus lagi kampanye,
      pernah lihat air di campur ma minyak kagak?
      renungkanlah wahai saudaraku konsep berbeda agama tetapi tetap satu jua adalah hal yang utopis
      sekian terimakash

  11. wonng jowo jowo ae jo lali karo adat….
    kebodoan….ningalno sejarah
    wong arab ben arab. opo podo gak ngerti yen podo nglalekne kebudayaan…opo kui panscasila..sopo pengarang… po kabeh kuwi arab? sutasoma wi nabine empu tantular indonesia lhoo blajar ga usah wadoh2 pak2 cedak2 wae mojopait yo wus tau ono….opo sebape ancur? ya mulai dari itulah kebudayaan jawa diperbudak oleh kebudayaan arab kasian pak karno,gusdur mau memperjuangkan kebudayaan leluhur lan kemerdekaan wae kakean dajal….
    ben podo nyadari kiai kiai seng meg gur gawe golek isi usus12 jari.
    katanya hidup dijaawa dadi njawani lah..
    ben blajar bhagawad gita ben ngerti ….
    hono coroko ae kangelan ealah malah belajar arab gendeng2 wong jek urip nang jowo sok arab..

    bagus ni blog pak…perlu di sotir tuu coment comentnya….

  12. bagusss pak pandangan wawasan luas ni blog pakk

  13. bharatayudha kyk wayang ea…tpi ttep seru kug………

  14. VERSI A. MENDUKUNG A…
    VERSI B. MENDUKUNG B….
    MAKA BELAJARLAH..DAN TERUS BELAJAR…SEHINGGA TAHU SEJARAH YANG SEBENARNYA…JANGAN DARI SATU SUMBER SAJA…
    TERIMAKASIH…

    • saudaraku sadarla bahwa kita orang indonesia, kita bukan orang amerika, arab, israel atau eropa, maka bangunla indonesia kita dengan agama kita yaitu Pancasila, karena Pancasila digali dari budaya asli orang indonesia, buka dari negara-negara seperti tertulis diatas. silahkan sembahyan menurut agama mu Islam, Kristen, Hinddu dan Budha, tapi satukan langkah dan dirimu dalam landasan Pancalisa dan terban bersama burung garuda ke kota emas yaitu negara adil dan makmur. OK.

  15. kalau boleh saya memberi komentar
    objektifitas artikel ini saya pertanyakan!
    saran saya lebih banyak membaca dari berbagai macam literatur dari berbagai subjektifitas
    dan yang terakhir, :ALAY BANGET GAYA CERITANYA,
    dan terlalu keren untuk dipuji

  16. Bersatulah bangsaku Indonesia,jangan mudah dipecah belah oleh siapapun demi kepentingan kekuasaan atau kekuasaan Politik.Kita sudah merdeka tugasmu adalah mengisi kemerdekaan ini dengan membangun diri menjadi bangsa yang besar,berdaulat dalam bidang Politik,berdikari dalam bidang Ekonomi dan berkepribadian dalam bidang Kebudayaan.Hentikan pertengkaran,perpecahan Bangsa yang menyengsarakan Rakyat.Bersatulah untuk Merubah keterpurukan Bangsa ini menjadi Bangsa yang Jaya,adil makmur merdeka dan sejahtera.Dasar negara telah disepakati tinggal melaksanakan secara benar,cita cita bangsa ini harus dicapai,tegakkan hukum secara berkeadilan sosial,dersihkan negara ini dari korupsi,kolusi dan nepotisme,berantas premanisme dan mafia yang menyengsarakan rakyat.
    Dan ini hanya bisa dicapai dengan Persatuan Bangsa.

  17. Pancasila adalah ideologi sempurna bagi Indonesia. Akhir-akhir ini banyak isu tentang saling menjelekkan Agama (lewat blog), saya rasa itu hanyalah golongan orang yang ingin memecah belah bangsa dengan jalan Agama. Jangan terpancing dan ikut berdebat di dalamnya. Ingat Bung Karno yang membesarkan Pancasila.

  18. Namanya juga makar di negara manapun pasti di tumpas… Katakan Nii di papua, ambon, ntt, bali pst gk cocok…

  19. Nice post!!

  20. asallamualaiikuumm

    kenapa sejarah sebaik ini tidak di pelajari ya???

    kenapa pada saat itu bungkarno enggan memeluk islam /secara kafah.,
    dan sangat tidak lucu sekali seorang bungkarno menunaikan ibadah haji pada tahun 1955 ,sedangkan ia seorang pembunuh muslim yang jelas-jelas mengikuti suunahh roosuul ,.dan al-quran

    dan Allah yang maha paling tau atas segala sesuatu dan sesungguhnya aku berlindung padanya dari apa-apa yang menjerumuskan

    ku wasallam

  21. Saya sebagai Hamba Allah hanya dapat berdoa semoga bagi hambanya yang zalim diberikan hidayahnya amin…
    Begitu banyak saudara kita yang tidak mengerti hal yang sesungguhnya, hanya sebagian kecil yang mengerti….memang bangsa ini masih dalam keadaan jahiliyah…Allahhuakbar….berikanlah keselamatan bagi kita semua…

  22. Hadiri Acara Pemulihan Korban Doktrin Ajaran NKA NII KW9 Panji Gumilang Alumni Santriwan-Santriwati Muwadhaf Mudarris Ustadz-Ustadzah Eksponen Mahad Zaytun Indramayu Jawa Barat pd Temu Blogger Nasional Sabtu 30 Oktober 2010 jam 10.00 WIB di Gedung Epycentrum Rasuna Said Jakarta Pusat. Agenda Pemulihan Jasmani Rohani & menyebarluaskan informasi penyelewengannya di berbagai media agar masyarakat hati-hati, kritis, waspada, tidak terjebak & tertipu. Kegiatan ini gratis, tidak pakai daftar, tidak pakai bayar, langsung datang di lokasi. Info lebih lengkap klik http://niikw9.wordpress.com sms/telp 08132 8484 289

    ¤

  23. pokok pikran yang penting bagi pergerakan dan perjalanan Bangsa ke depan!

  24. maaf..
    kok destarata adiknya pandu dewanata ya?
    tapi secara keseluruhan tulisan yang bagus

  25. Artikel yang sangat menarik


Tinggalkan Balasan ke Mantan NII Zaytun Batalkan balasan