Semua kisah heroik tentara Amerika Serikat di Vietnam yang digambarkan dalam banyak film Hollywood, adalah isapan jempol. Kalau Paman Ho, alias Ho Chi Minh berkesempatan nonton film-film ala “Rambo”, ia bakal tertawa terkekeh-kekeh. Amerika tidak pernah bisa menumpas Vietnam. Sebaliknya, Vietnam adalah noda hitam dan aib bagi negara Adi Kuasa itu.
Uncle Ho berkawan dekat dengan Bung Karno. Mungkin karena beberapa sebab, tapi yang pasti, keduanya adalah tokoh besar bagi bangsanya. Kebetulan pula, Indonesia dan Vietnam memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun yang sama, 1945. Jika Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus, maka Vietnam merdeka 29 Agustus.
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia untuk semua wilayah kepulauan eks Hindia Belanda, sekalipun kemudian dipecah-pecah dalam beberapa perjanjian dengan Belanda, sebelum akhirnya kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebaliknya, Ho Chi Minh memproklamasikan kemerdekaan Indo China yang meliputi semua bekas jajahan Perancis, sekalipun pada akhirnya hanya meliputi Vietnam Utara.
Kaum akademisi banyak yang menelaah dua negara: Indonesia dan Vietnam dalam perjuangan menuju merdeka. Kebetulan, kedua negara merdeka pada tahun yang sama. Bung Karno dan Ho Chi Minh sama-sama tokoh pergerakan yang piawai menggelorakan semangat juang dan jiwa merdeka rakyat semesta. Yang membedakan adalah, Bung Karno berjuang dengan melibatkan semua kelas dan lapisan masyarakat dalam iklim gotong royong, sedangkan Ho Chi Minh melakukannya dengan “hanya” menggerakkan kaum proletar (politik kelas), dan menyingkirkan kaum borjuis.
Ujungnya? Indonesia merdeka dengan Pancasila sebagai dasar ideologi negara. Sedangkan Vietnam merdeka dengan ideologi komunis, dan menyisakan kaum borjuis yang rela membentuk negara-negara boneka eks penjajahnya. Pancasila sebagai ideologi yang digagas Bung Karno, jauh lebih universal, jauh lebih mampu mengakomodir kepentingan individu di setiap negara mana pun, dibanding komunisme.
Lepas dari itu, Bung Karno dan Ho Chi Minh adalah orang-orang hebat dan berjasa besar dalam melepaskan bangsanya dari cengkeraman penjajah yang biadab. (roso daras)
Tapi, mungkin, nasib Ho Chi Minh jauh lebih baik. Nama beliau tetap dihormati jauh setelah kematiannya. Sementara nama besar Bung Karno sempat tenggelam (atau sengaja ditenggelamkan) cukup lama, sebelum kemudian hidup kembali setelah datangnya reformasi.
Kita memang harus banyak belajar dari Vietnam dalam menghargai kelebihan dan kekurangan para founding father.
kemerdekaan ada lah hak setiap warga negara…
maka dari itu, kita memiliki hak kebebasan dalam berbagai hal…
mari kita jaga bersama kemerdekaan ini dengan ikut menjaga dan membangun bangsa ini agar menjadi bangsa yang lebih baik dan maju lagi…
kita jaga semua aset2 negara kita ini dari para penjajah…
Iklan Gratis
….Ho Chi Minh jauh lebih baik. Nama beliau tetap dihormati jauh setelah kematiannya. Sementara nama besar Bung Karno sempat tenggelam…
tu gara2 membiarkan borjuisme indonesia..
lain kali kalo ada saat2 revolusioner lagi..
jangan nangung bersihkan indonesia..
gabung dalam perjuangan proletar..
habisi borjuasi nasional..